Kamis, 09 Januari 2014 di 04.49 Diposting oleh Unknown 0 Comments

Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:1. Kedua mata (the eye).2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the visual  pathway).
3. Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks)
Disamping itu terdapat organ-organ aseseori yang penting untuk melindungi dan mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, bulu mata, alis dan kelenjar air mata.
Fungsi MataKonjungtiva• Melindungi kornea dari gesekanSkelra• Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya otot mataOtot-otot• Muskulus rektus superior, untuk menggerakkan mata ke atas• Muskulus rektus inferior, untuk menggerakkan mata ke bawah• Muskulus rektus medial, untuk menggerakkan mata ke dalam• Muskulus rektus lateral, untuk menggerakkan mata ke sisi luar• Muskulus oblikus superior, untuk menggerakkan mata ke atas sisi luar• Muskulus oblikus inferior, untuk menggerakkan mata ke bawah sisi luarKornea• Memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahayaKoroid• Mengandung pembuluh darah oenyuplai retina dan melindungi releksi cahaya dalam mataBadan Siliaris• Menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humorIris ( Pupil )• Mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi lewatnya cahaya.Lensa• Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensaRetina• Mengandung sel batang dan kerucutFovea• Bagian retina yang mengandung sel kerucutBintik buta• Daerah saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batangVitreous humor• Menyokong lensa dan menolong dalam menjaga bentuk bola mataAqueous humor• Menjaga bentuk kantong depan bola mata


Pembentukan Impuls Saraf Penglihatan Pada retina

Mata secara optis dapat disamakan dengan kamera fotografis biasa karena mempunyai suatu system lensa. Benda memantulkan cahaya yang akan ditangkap oleh kornea, diteruskan ke humor akuosus lalu masuk ke dalam lensa. Setelah cahaya melalui system lensa mata maka berkas cahaya akan mengalami refraksi dan divergensi. Berkas cahaya akan difokuskan ke reseptor-reseptor pada retina bagian bawah setelah melalui humor vitreus oleh otot siliaris dengan meningkatkan kelengkungan atau daya bias lensa (akomodasi).
 

Lapisan reseptor retina terletak diepitel pigmen disebelah koroid, maka berkas cahaya harus melewati sel ganglion dan sel bipolar terlebih dulu sebelum berkas cahaya akhirnya mencapai sel batang (rods) dan sel kerucut (cones) yang terletak pada sisi retina yang berhadapan.
 


Retina merupakan bagian mata peka cahaya dan mengandung sel batang (merupakan reseptor untuk penglihatan malam / ditempat gelap) dan sel kerucut (merupakan reseptor untuk penglihatan pada cahaya terang dan penglihatan warna). Ada empat segmen fungsional utama sebuah batang atau kerucut, yaitu segmen luar (berfungsi sebagai rak tempat melekatnya pigmen peka cahaya) ditemukan zat fotokimia peka cahaya pada sel batang berupa rodopsin, dan pada sel kerucut merupakan zat fotokimia lain yang hampir sama seperti rodopsin, konsentrasi peka cahaya kira-kira 40%, pada segmen dalam mengandung sitoplasma sel biasa dengan organel sitoplasma biasa , yang sangat penting adalah mitokondria yang memegang peranan penting dalam memberikan sebagian terbesar energy untuk fungsi fotoreseptor, lalu nukeus dan pada korpus sinaptik yang merupakan bagian batang dan kerucut yang berhubungan dengan sel neuron berikutnya, sel-sel horizontal dan bipolar.
 Sel batang dan kerucut mengandung zat kimia (rodopsin) yang terurai bila terkena cahaya dan dalam proses tersebut merangsang neuron-neuron akson sel ganglion yang berjalan ke kaudal dalam saraf optic. Serat-serat dari masing-masing hemiretina nasal bersilangan di kiasma otak kemudian menuju traktus optikus sampai ke korpus genikulatum lateralis. Pada korpus genikulatum, serat-serat dari separuh bagian nasal (medial) satu retina dan separuh temporal (lateral) retina yang lain bersinaps di sel-sel yang aksonnya membentuk traktus genikulokalkarina. Traktus ini berjalan ke lobus oksipitalis kortex cerebrum.


0 Responses so far.

Posting Komentar